Sunday 21 September 2014

Cerpen

Rumah Tuyul

     Senna melihat kerumah dihadapannya, rumah itu lumayan besar dan bagus karena beberapa saat yang lalu rumah itu direnovasi. Tetapi, ada cerita bahwa pak Arif, pemilik rumah itu memelihara tuyul. Menurut orang-orang di sekitar rumah Senna, pak Arif sering berjalan dengan menyembunyikan tangna di balik punggung, dan ia jarang keluar rumah untuk bekerja tetapi ia bisa merenovasi rumah.
     Tadi saat Senna sedang bermain basket di halaman rumahnya, bola basketnya tidak sengaja terlempar ke halaman rumah pak Arif. Rumah Senna dan pak Arif memang bersebelahan. 
     Senna menarik nafas dalam-dalam. Ia menenangkan dirinya. "Aku hanya perlu membuka gerbang, mengambil bola basket, kemudian berlari keluar 'kan?" kata Senna pada diri sendiri. Kemudian dengan cepat ia membuka gerbang yang tidak terkunci itu dan menuju bola basketnya yang ada di dekat jendela rumah pak Arif. 
     Saat ia sudah siap mengambil bola basketnya, tiba-tiba terdengar suara anak kecil tertawa"Hehehehe....." dari dalam ruangan. Senna terkejut. Senna ingin segera pergi dan tidak peduli. Namun, ia KEPO kemudian ia mengintip melalui jendela yang ada didekatnya. Ia kaget sekali ketika ada seorang anak kecil kira-kira berusia 2 tahun sedang berdiri di depan komputer, "Hehehehe...." suara anak itu lagi. Senna berbisik, "tu-tu-tu-yul." 
     "Kenapa kamu mengintip rumahku?" Tanya seorang bersuara berat. Senna kaget, ia melihat kebelakang dan disana ada pak Arif. Muka pak Arif garang membuat Senna takut. "Kau suka bermain basket?" Tanya pak Arif sambil melihat bola basket di tangan Senna. Senna mengangguk pelan. "Oh, dulu bapak juga suka bermain basket, tetapi sekarang sudah tidak sempat, karena pekerjaan bapak banyak." Kata pak Arif. Senna terdiam dan berpikir. Ia memikirkan pekerjaan apa yang pak Arif lakukan sampai tidak sempat bermain basket, kemudian ia memberanikan diri untuk bertanya. "Anu pak, memangnya bapak pekerjaannya apa?" Tanya Senna. "Bapak bekerja sebagai pembuat program game, pekerjaan ini enak karena bisa dikerjakan dirumah. Tetapi karena kebanyakan duduk bapak punggung bapak jadi pegal." Jawab pak Arif. Senna mengangguk, "lalu anak kecil yang ada di depan komputer itu apa pak?" Tanya Senna. "Anak kecil itu adalah bagian dari game yang sekarang bapak buat. Itu semacam hologram dan nantinya bisa berjalan-jalan disebuah ruangan." Kata Pak Arif, "tapi anak kecil itu masih dalam tahap perkembangan." Lanjutnya. Senna kagum dengan pekerjaan pak Arif. "Besok kalau sudah besar Senna ingin menjadi seperti pak Arif!" Kata Senna semangat. Pak Arif tertawa dan mengangkat jempolnya untuk Senna.
     Dari pengalaman ini, Senna belajar untuk tidak mudah curiga kepada orang lain. Lebih baik mencaritahu dulu apa yang menyebabkan orang lain berlaku aneh dan tidak asal percaya dengan gosip.


_________________________________________________________________________________

Terinspirasi dari : cerita "Misteri Rumah Tuyul" Majalah Bobo

No comments:

Post a Comment